Thursday, March 26, 2009

Sekelumit Cerita Dari Perjalanan Singkat Ke Banjarbaru

Kemaren, lebih tepatnya tanggal 22-24 maret aku balik ke banjarbaru. Ini perjalanan tersingkat aku pulang ke banjarbaru. Pulang kali ini bukan seperti pulang-pulang biasanya, bukan buat bersenang-senang atau tujuan sejenisnya. Ada kabar duka datang tepat malam minggu kemarin, malam yang katanya malam panjang, memang malam yang panjang buat aku sesegukan sendiri dikamar.

Sebenernya aku udah mulai mengikhlaskan kepergian oma semenjak oma dikabarkan masuk rumah sakit gara-gara infeksi gigi, tapi ada penyesalan yang membuat aku gak bisa menerimanya kemudian. Aku gak bisa nemenin oma dihari-hari terkahirnya, ya karena memang jarak dan kuliah yang sekarang jadi bebanku. Tiket pesawat Jogja-Banjarmasin yang gila-gilaan kadang-kadang bikin aku mikir beberapa kali untuk pulang. Mungkin suatu hari nanti kalau aku punya anak, bakal aku kasih nama Mandala deh,, hihihihi… habisnya merasa akrab banget ama maskapai penerbangan itu, ya secara maskapai itu aja yang rela melayani rute Jogja-Banjarmasin dan sebaliknya.

Aku yakin oma pulang dengan tenang, dengan langkah ringan. Di waktu setelah kepergiannya semua anak-anaknya terkecuali mama dan bapa ku bisa menemaninya sampai ketempat peristirahatan terakhirnya, orang tua aku gak bisa datang bukan karena apa, aku harap smuanya bisa ngerti, mama bapa gak bisa datang itu karena tugas kantor yang gak bisa seenak jidad di batalin dan ninggalin jogja begitu aja, dan buat itu aku diutus buat ngegantiin peran mreka sekaligus. CATET!!peran mama dan bapa!!so.. aku mewakili tugas dua orang sekaligus, yang pada akhirnya aku tepar setelah balik kejogja.

Sebenernya untuk note kali ini bukan untuk menceritakan perjalanan oma, tapi lebih kepada hal-hal yang kalau dipikir-pikir bisa bikin ketawa.

PERTAMA, berhubung aku cucu perempuan satu-satunya dan cucu paling muda di keluarga mama aku, kadang-kadang aku jadi objek kesemena-menaan mreka. Huh!!! Tapi pada hari-hari itu aku ngerasain hangatnya perkumpulan para sepupu-sepupu. Walau tetap dengan penuh ejekan mreka karena badan aku yang paling pendek diantara yang laen, ni yah yang tinggi badannya paling dekat ama aku aja cuman sebahunya aja tinggi badanku. Hoaahh,, jadi pantes aja mreka bisa semena-mena begitu. Hehehe,. Tapi ada satu hal yang membuat kami ada dalam satu jalan, kami sama-sama penakut!!!kwkakakak.. Para cowo-cowo pencakar langit itu ternyata sama penakutnya dengan diriku..hahaha,, yes..!!kunci kalian ama aku sekarang. Jangan pernah ejekin saia kurcaci atau ucil lagi!!!heeee,, kalau gak pasaran kalian bakal jatuh smuana lohh!!!

KEDUA, okey.. banyak cerita cinta yang tercipta di suatu rumah di daerah balitan 4 karanganyar banjarbaru itu (setelah diselidiki, itu rumah oma q,,hee). Ternyata cerita asmara bukan haknya anak-anak umur belasan tahun aja. Mreka yang boleh dikatakan gak muda lagi, secara berumur 25an keatas juga memiliki kisah cintanya masing-masing.hehehe.. Taruhlah seorang cowo oknum R menyukai seorang cewe berinisial D(maap cuman bisa inisial, soalnya bakal dijitaknya kepalaku kalo aku balik ke banjarbaru lagi dan dia tau). Memang diantara mereka gak ada pertalian darah, makanya si oknum R ini dengan sepenuh hati memperlihatkan dan menerjemahkan isi hatinya dengan cara menjahili oknum D ini (sumpah!! Selama aku disana dan melihat kejailan-kejailan oknum R, suka ngakak sendiri,,hihihi), tapi sayangnya oknum R ini lebih menyukai seorang sepupuku oknum S, yang notabanenya anak dari oknum R, jangan salah kira yah, oknum R bukan mau poligami, oknum R udah lama berpisah dengan istrinya, sayang skali si sebenernya. Sedangkan oknum R ini disukai,, hum..mungkin sudah dicintai oleh oknum RN.Inti dari bagian ini, terjadi cinta segi 4, RN cinta R, R cinta D, D cinta S, tetapi S ini masih ada dalam pertalian suci dengan oknum DW. It’s complicated I think. Aku pernah mengeluarkan statement akan kerumitan kisah diatas, hum mungkin kurang lebih gini, “ cinta itu sebenernya gak kenal usia, tempat, subjek, objek, dan sebagainya. Tapi ayu cuman pengen pesen aja, cinta itu wlo berkaitan dengan perasaan tapi logika harus mengikutinya. Kalau ternyata menyakiti pihak lain, kenapa mesti dilanjutin??”. Mungkin umur aku belum cukup untuk memberi kekuatan atas ucapanku diatas tadi, tapi aku harap bisa jadi bahan pertimbangan mreka-mreka, kalau mreka merasa mreka lebih tua dan lebih dewasa dari aku.

KETIGA, mungkin perjodohan itu udah gak zaman lagi di era reformasi ini, tapi orang-orang yang masih terlena dengan roman siti nurbaya akan menganggap perjodohan itu adalah jalan yang paling baik untuk memberikan pendamping yang cocok untuk anaknya kelak, walau tanpa persetujuan yang bersangkutan terlebih dahulu. Banyak yang berpendapat antar sepupu itu gak boleh menikah, tetapi banyak pula yang bepikir sebaliknya. Perdebatan itu mungkin gak akan jadi pertimbangan cerita ini. Mungkin pepatah jawa kuno yang berbunyi “witing trisno jalaran soko kulino” bisa dianggap manjur juga, terkadang karena menganggap semua adalah saudara dan gak ada lagi kata-kata mesti jaim di depan saudara, akhirnya ke apa adanya an itu bisa membuat benih-benih cinta itu tumbuh. Tapi hal ini juga gak berlaku untuk smuanya, ada banyak diantaranya yang menganggap bahwa jatuh cinta dan sayang yang lebih kepada sepupu itu tidak wajar. Awalnya memang rumit untuk menjelaskan bahwa ini hanya saudara!! Bukankah perikatan itu akan lebih abadi??karena saudara gak pernah akan menjadi “mantan”. Bukan Karena kekurangan atau hal yang diutarakan dan telah terjelaskan. Tetapi karena dari masa kecil semua terjalan dengan jalur yang telah dibuat atas nama persaudaraan, dan semuanya terbiasa dengan itu. Rasa juga gak ada, hal yang mungkin bisa mendobrak semua hal yang telah terbiasa. Mungkin saling mengerti bisa menjalankan dijalani yang sedari kecil terbentuk. Memang maaf atas ketidakberdayaan gak akan cukup untuk membuang smua rasa yang ternyata mungkin sudah terbentuk jauh waktu sebelum semuanya tersampaikan malam itu. Disuatu kota hati salah satunya telah tertaut, cengkramannya mungkin begitu kuat, walau masih dalam ketidakpastian akan nasib dan hubungan. Mungkin hubungan berikutnya akan hambar, dan akan salting diantaranya. Tapi waktu akan menjelaskan semuanya. Yakin disana, ada seseorang yang bisa membalas dan merawat cinta. (to DNY: maaf, yang tertulis ini adalah alasan atas pertanyaan malam itu)

Mungkin itu hanya sekedar cerita ringan yang sebenarnya memberi hal yang syarat ilmu kehidupan untuk para pemeran yang terlibat didalamnya. Jadikan ini hanya obrolan ringan di sore hari teman minum teh. 

 
Designed by Lena Graphics by Elie Lash